Minggu, 28 April 2013

Computer Vision


Contoh Penerapan Teknologi Komputer Vision
Computer Vision merupakan salah satu cabang ilmu yang ditawarkan untuk mengatasi problem dengan mengekstrak informasi dari gambar yang disediakan dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas/task/problem tersebut. Computer Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati atau diobservasi.

Proses computer vision dibagi menjadi 3 tahap sebelum bisa dikatakan menjadi computer vision. Tahap pertama adalah pada Grafika dan Citra, kemudian yang kedua adalah pengolahan grafika dan citra tingkat lanjut, dan yang terakhir kita bisa menyebutnya dengan computer vision. Hal yang dikaji dalam computer vision seperti metode analisis image, yaitu seperti edge detection, feature detection, image segmentation, dan image transformation.Dengan kata lain proses ini adalah proses bagaimana sebuah komputer harusmenentukan dasar yang pemilihan dan pengambilan citra agar citra tersebut dapat diolah. Kemudian analisis video dan gerakan. Pada intinya proses tersebut adalah proses dimana komputer harus menganalisis suatu gerakan atau video dan melakukan proses pencocokan (matching) dengan melihat dari gesture objek, kalibrasi, ataupun dengan tracking untuk memperoleh informasi yang akurat dari proses tersebut.

Kemudian metode untuk merekonstruksi informasi-informasi scene tiga dimensi. Proses ini adalah proses dimana komputer mengakuisisi scene 3 dimensi dan merepresentasikan informasi yang diperolehnya dalam bentuk lain. Kemudian penggabungan antara citra nyata dengan citra yang dihasilkan oleh komputer.

Untuk itu,computer vision diharapkan memiliki kemampuan tingkat tinggi sebagaimana human visual. Kemampuan itu diantaranya adalah:
·                      Object detection : Apakah sebuah objek ada pada scene? Jika begitu, dimana batasan batasannya..?
·                     Recognation : Menempatkan label pada objek
·                      Description Menugaskan properti kepada objek
·                     3D Inference : Menafsirkan adegan 3D dari 2D yang dilihat
·                     Interpreting motion : Menafsirkan gerakan

Kebutuhan seperti ini tentu saja di butuhkan di banyak bidang :

Bidang Industri
http://1.bp.blogspot.com/-2ZBdCvjCinw/TsPinXnQTWI/AAAAAAAAAHE/1XCij-DXDcQ/s200/a.PNG
Barcode Scanner


·                     Industri pemeriksaan (pemeriksaan kesalahan dan pengukuran)
·                     Industri perakitan
·                     Barcode dan membaca label kemasan
·                     Penyortiran objek
·                     Sistem OCR (Optical Character Recognition) adalah sebuah sistem komputer yang dapat membaca huruf, baik yang berasal dari sebuah pencetak (printer atau mesin ketik) maupun yang berasal dari tulisan tangan.

Bidang medis

http://4.bp.blogspot.com/-tA6hV0zg8O8/TsPjd1cCgRI/AAAAAAAAAHM/W64WqozRLgA/s320/b.PNG

USG


·                     Klasifikasi dan deteksi (misalnya deteksi tumor)
·                     2D/3D segmentation
·                     3D rekonstruksi organ manusia (MRI atau USG)
·                     Vision-guided robotics surgery

Bidang Robotika

http://4.bp.blogspot.com/-2nhexerUIyY/TsPkKMiWF4I/AAAAAAAAAHU/8G3AfYvEuRw/s1600/d.PNG

·                     Localization-determine robot location automatically
·                     Obstacles avoidance
·                     Navigation and visual servoing
·                     Assembly (peg-in-hole, welding, painting)
·                     Manipulation (e.g. PUMA robot manipulator)
·                     Intelligent robotics to interact with and serve people


Bidang transportasi

http://4.bp.blogspot.com/-hZw-vmSHyi4/TsPk1LTnEjI/AAAAAAAAAHc/1WCGGBLXY4Q/s320/e.PNG

Pesawat Terbang

·                     Safety, e.g., driver vigilance monitoring
·                     Autonomous vehicle atau Mobile robot adalah sebuah kendaraan beroda yang mampu bergerak secara mandiri karena dalam pergerakannya dilengkapi dengan penggerak (aktuator) yang dikendalikan oleh komputer yang terpasang di dalamnya.

Sumber :



Pre-Test Post-Test V-class Proyek Sistem Informasi

Pre-Test

Menurut Anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?
jawab :
Menurut saya, tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat sangatlah penting, dikarenakan kita dapat mengetahui pernyataan atau pendapat dari user mengenai sistem yang telah kita buat secara tertulis. apakah sistem tersebut telah berjalan dengan semestinya atau kah ada suatu hal yang salah.
Dari tes penerimaan ini, kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang kita buat.


Post-Test

Apa saja yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan'? Sebut dan jelaskan.
jawab :


Tujuan dari penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.

Tahap – tahap yang terdapat dalam Rencana Tes Penerimaan ::

1. PERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN (THE TRIAL PERIOD OR PARALLEL RUN)
Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan “Periode Percobaan‟ tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan “Parallel Run” menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.
Beberapa kekurangan pada Periode Paralel Run diantaranya :
a. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama “x” untuk jangka waktu yag tidak terbatas.
b. Sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah.
c. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba.
d. biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat.

2. PENERIMAAN YANG LENGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT (A THOROUGH BUT PIECEMEAL ACCEPTANCE)
Manfaat dari pendekatan ini adalah :
  1. Dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
  2. Semua tindakan yang menyebabkan masalah selalu diketahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi.
  3. User tidak merasa takut tentang semuanya.
3. MEMASTIKAN BAHWA SEMUA YANG DIJANJIKAN AKAN DIUJI (ENSURING THAT ALL THE PROMISES ARE TESTED)
Untuk memastikan semua yang dijanjikan akan di tes langsung melalui spesifikasi fungsi halaman demi halaman, paragraf demi paragraf dan buat daftar semua fungsi yang dapat di tes.

4. MENGGUNAKAN DESIGN (USING THE DESIGN)
Design membantu untuk mengelompokkan tes ke dalam serangkaian tes yang mendemonstrasikan fungsi utama.

5. MENULIS PERCOBAAN (WRITING TEST)
Hal ini dilakukan pada saat anda sudah siap menetukan bagaimana anda akan menguji item ketika pengisian pada metode percobaan.

6. DAFTAR RENCANA TES PENERIMAAN (THE ACCEPTANCE TEST PLAN CHECKLIST)
  1. Definisikan percobaan dan kumpulkan percobaan.
  2. Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
  3. Klien dan tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perludan ditandatangani user.
  4. Hasilkan fungsi vs rabel percobaan.
  5. Tanggung jawab untuk percobaan data telah dtetapkan.

7. KESIMPULAN UNTUK RENCANA TES PENERIMAAN (CONCLUSION TO THE ACCEPTANCE TEST PLAN) 
Anda dapat melakukan tes penerimaan secara berlebihan. Anjurkan user untuk menulis ATP jika dia mampu. Hal ini akan memberikan dia perasaan mengawasi tim proyek harus membangun sistem melalui percobaan.

8. KESIMPULAN UNTUK TAHAP DESIGN (CONCLUSION TO THE DESIGN PHASE)
  1. Dokumen spesifikasi design memuat design akhir tingkat atas melalui design tingkat menengah.
  2. Tanggung jawab ATP disahkan dan dimulai.
  3. Rencana proyek.